Jumat, 01 Februari 2013

Air dan Kehidupan


Ilmuan mengatakan air adalah syarat utama yang memungkinkan adanya kehidupan di suatu tempat. Mars, disebut-sebut sebagai planet lain selain bumi yang pernah terdapat kehidupan selain di bumi. Hal ini karena di Mars terdapat seperti bekas kanal air. Bagi saya bukan sebatas itu, air bukan hanya sebagai tanda atau syarat adanya kehidupan, atau syarat agar suatu kehidupan bisa berlangsung. Lebih dari itu, jika kita amati sifat dan karakter air, kita bisa menemukan teladan bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupan ini.
Berikut ini adalah sifat-sifat  yang dimiliki oleh air. Mungkin kita sudah sering mendengar dan menyadari sifat-sifat air berikut.
  1. Mengalir

Air mengalir dari dataran yang lebih tinggi ke dataran yang lebih rendah. Itulah yang kita ketahui sejak SD. Manusia pun harus seperti air, harus bantu membantu, yang kaya harus membantu yang miskin, yang kuat harus membantu yang lemah, yang tinggi harus membantu yang rendah, yang sehat harus membantu yang sakit dan lain sebagainya. Manusia harus peduli.
Laju air tidak akan pernah berganti, selalu seperti itu. Dataran tinggi tidak pernah mengharapkan air bisa mengalir kearah sebaliknya di kemudian hari. Dataran tinggi tidak pernah berharap air berganti mengalir dari dataran rendah ke dataran tinggi. Manusia pun tak perlu mencari pamrih kontribusi-kontribusinya. 
Hal inilah yang mempu membuat tanah di dataran rendah juga tetap subur. Tetap produktif. Sedang dataran tinggi dari buah keikhlasannya mendapat berkah yang melimpah dari hujan yang berlipat-lipat banyaknya.
  1. Menempati wadah
Air masuk menyesuaikan dengan wadahnya. Air  masuk ke dalam gelas, ember, teko dan lain-lain. Air berbentuk seperti wujud ruang dari wadah itu secara maksimal. Tidak ada gap atau celah.  Begitu juga manusia, harus tahu dimana tempat atau wadah dimana berada. Harus mempu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang di tempatinya. Harus mampu mengisi ruang secara maksimal pada ruang dimana di bisa berkontribusi pada lingkungannya. Seperti air, manusia harus pandai beradaptasi dan berkontribusi pada lingkungan  dimana ia tinggal.
  1. Membeku
Dalam suhu nol derajat celcius air akan membeku. Wujudnya tidak lagi cair tetapi padat. Mereka bersatu tidak berpendar. Manusia juga harus mampu bersatu jika perlu. Ada saat dimana kita mengurusi kebutuhan individu, pun harus ada saat dimana kita  harus bersatu. Lingkungan yang saat ini rusak bukan salah siapa-siapa. Ini salah kita semua. Jika kita terus menuruti kepentingan pribadi tak kan lama lagi bumi ini akan berakhir. Kita harus bersatu, membuat dunia ini menjadi lebih baik. Mungkin kita semua tak akan mampu menghentikan kehancuran bumi yang pasti akan terjadi. Mungkin kita juga tidak akan mampu memperpanjang umur bumi karena kebutuhan manusia  yang harus tercukupi. Tapi satu hal yang kita perjungkan adalah jangan sampai kita mempercepat kehancuran bumi tersebut yang berarti akhir dari kehidupan ini.
  1. Menguap
Pada titik tertentu air akan berubah menjadi uap. Dalam skala yang besar seperti laut dan sungai, uap-uap tersebut akan membentuk awan yang merupakan cikal bakal dari hujan. Sebuah pengorbanan terkadang diperlukan untuk mendapatkan suatu kebaikan bagi banyak umat. Manusia pun demikian, harus rela berkorban untuk kemaslahatan umat. Manusia tidak boleh apatis, yang hanya mementingkan diri sendiri. Manusia harus mau berkorban jika diperlukan. Coba bayangkan jika air tidak lagi mau menguap. Bagaimana jika air tidak ada lagi yang mau berkorban. Mungkin tidak akan ada cerita tentang manusia di bumi.
Selain sifat air yang dapat kita contoh adalah macam atau ragam air di muka bumi kita. Jika kita perhatikan air-air yang ada di bumi kita, kita akan menemukan hal menarik yang dapat kita petik pelajaran darinya.
  1. Air Laut
Laut ditaqdirkan Tuhan berasa asin. Mengandung garam, sehingga tidak bisa dikonsumsi manusia seperti air pada umumnya. Tapi ia tidak hanya diam ia terus bergerak. Mengarahkan semua potensi yang dimilikinya. Bersama air dan gelombang laut ia bergerak. Melambai-lambai daratan. Gerakannya merupakan sumber udara bagi makhluk-makhluk laut. Gerakannya merupakan berkah bagi manusia untuk berlayar, melaut. Gerakannya tak pernah henti tak pernah lelah.
Tidak berhenti sampai di situ. Air laut tidak mau dikatakan asin yang tak layak konsumsi bagi manusia. Air laut memanggang dirinya dengan matahari sehingga berubah menjadi uap air yang kemudian menghujani daratan-daratan yang mana manusia akan berucap syukur dan bersujud setelah ia turun.
Manusia juga harus begitu. Jangan menyerah karena kita tidak mampu melakukan satu atau dua hal. Jangan pernah menyerah hanya karena kita tak memiliki hal yang dimiliki orang lain. Jika kita mau berusaha, bersungguh-sungguh, maka kita akan berbuat lebih banyak dan lebih baik dari manusia lainnya. Kita tengok saja Jepang dengan kondisi alam yang buruk ditambah  lagi bencana yang terus menerus datang, malah membuat Jepang menjadi berfikir kreatif dan terbukti menjadi Negara yang paling maju di dunia.
  1. Air sungai
Mengalir dari hulu ke hilir hingga akhirnya bermuara di laut. Bahu membahu mengalirkan air dari dataran tinggi ke dataran rendah. Tak pernah berhenti mengalir dari dulu hingga kini. Tak pernah gagal mengantarkan air hulu kepada laut. Ditambah karena sifat utama air yang begitu amanah dalam mengalirkan air.
Namun sayang, sungai sekarang sudah banyak yang tidak amanah. Begitu juga dengan manusia. Sungai saat ini sangat enggan mengalirkan air. Banyak yang mereka timbun tak teralirkan. Banyak hak-hak manusia yang juga tidak tersampaikan karena alirannya mampet. Hilir pun terkadang merindukan air dari hulu. Sementara masyarakat miskin, masyarakat lemah, masyarakat lemah dan masyarakat sakit masih menanti kemana bantuan itu sampai. Mereka masih menanti satu kata dari masyarakat kaya, masyarakat kuat, masyarakat tinggi, masyarakat sehat. PEDULI.
  1. Air salju
Salju atau es yang akan kita jumpai di poros bumi kita. Kutub utara dan selatan. Begitu asing bagi peradaban manusia. Kedua kutub tersebut adalah wujud persatuan air yang begitu solid. Jasanya sangat besar bagi kelangsungan bumi. Radiasi matahari sebagian terserap oleh es-es yang ada dikutub.
Asteroid atau benda langit yang hancur di atmosfer masih menyisakan bongkahan batu yang besar. Kutub menarik batu-batu tersebut sehingga manusia aman dari bahaya. Memang air salju di kutub tidak dikonsumsi oeh manusia tapi sungguh jasanya sangat besar bagi bumi. Janganlah pernah merasa bahwa kamu tak bisa berbuat apa-apa. Lakukan apapun yang kamu bisa. Berjuanglah dimana kamu bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Sebisanya.
  1. Air Tanah
Tak disangka, tanah yang dari atas kelihatan kotor dan berlumpur ternyata menyimpan air yang begitu jernih. Hampir semua manusia memanfaatkan sumber ini. Milyaran pipa tertancap dibumi untuk mengambil ratusan miliar liter air per hari. Sungguh besar jasa dari air ini.
Air bersumber dari resapan daratan. Entah apapun jenisnya, yang jelas addalah air-air kotor yang meresap ke dalam bumi. Laltah bagaimana prosesnya, yang jelas ketika kita menimba air dari tanah, maka yang keluar adalah air yang sangat jernih dan menyegarkan. Itulah yang membuat air tanah adalah air yang paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 Air tanah adalah sosok yang luar biasa. Ia tidak mengharap pujian ataupun ingin dipuji oleh banyak orang. Air tanah pun tak peduli meski manusia selalu memberikannya kotoran atau limbah. Ia tetap memberi yang terbaik. Manusia pun harusnya juga begitu, tak berfikir akan keuntungan yang diperoleh jika akan melakukan sesuatu. Tetapi apa yang bisa kita lakukan dan berikan kepada orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar